Minggu, 14 Desember 2014

Social Engineer



 Oleh: Nizar Dwi Riyantiyo

           Perkenalkan nama saya Nizar Dwi Riyantiyo bisa dipanggil Nizar saat ini saya sedang menimbah ilmu di Jurusan Teknik Geofisika ITS angkatan 2013. Ide tulisan ini saya dapatkan setelah mengikuti pelatihan “Social Development School Community” yaitu acara yang dilaksanakan oleh BEM FTSP ITS tentang interaksi secara langsung dengan masyarakyat. Dari pelatihan tersebut saya setuju bahwa seorang engineer memang harus dapat beriteraksi secara langsung dengan masyarakyat. Materi dari pelatihan ini harus saya terapkan tanpa harus menunggu saya kelak masuk di dunia kerja.
              Ketika sebuah perusahaan mendirikan sebuah pabrik ataupun melaksanakan proyek eksploitasi migas pastinya mereka memiliki strategi untuk mendapatkan hati warga sekitar areal tersebut. Setiap perusahaan pasti memiliki yang namanya bagian pengurus CSR (Coorporate Social Responsibility) dimana bagian tersebut termasuk bagian yang vital dalam pelaksanaan eksplorasi maupun eksploitasi, karena dengan itulah perusahaan dapat mengambil hati masyarakat sekitar. Tentunya sebelum mengetahui apa yang dapat mereka berikan kepada masyarakat, mereka mengadakan pendekatan mulai dari masyarakat sampai ke pemerintahan setempat. Semua peraturan yang di ikuti oleh perusahaan tertera di ISO 26000, jika tidak sesuai dengan itu akan diberi peringatan oleh pemerintah setempat. Dengan demikian, engineer selain ilmu pengetahuan seorang engineer harus memiliki dan menguasai ilmu berkomunikasi yang baik agar dapat menyatukan visi dengan masyarakyat sekitarnya.
                Kemudian satu lagi pembahasan tentang pembentukan sebuah kampung atau desa binaan, dapat dijadikan tindak lanjut dari CSR itu sendiri. Melalui kampung binaan ini perusahaan akan mendapatkan keuntungan untuk terus secara bersama masyarakat melakukan eksplorasi maupun eksploitasi demi mensejahterakan kehidupan mereka. Melalui pembinaan berkelanjutan, diharapkan kelak dapat tumbuh kampung yang sejahtera, mandiri, dan berkembang. Ini semua dapat kita lakukan dan memulainya saat di bangku kuliahpun, generasi masa depan bangsa.
 Ada beberapa langkah yang harus diperhatikan yaitu fase persiapan, proses, dan fasilitas. Dimana dalam persiapan kita harus memahami kondisi lapangan seperti apa, pemerintahnya seperti apa, dan juga mempersiapkan master plan (rencana untuk jangka panjang). Dalam prosesnya, masyarakat harus diajak untuk ikut terjun dalam pembangunan, misalnya dalam struktur permodalan, masyarakat diajak untuk ikut memodali usaha binaan hingga 40%nya, modal selebihnya ditanggung oleh perusahaan. Dengan demikian, dengan kesadaran sendiri warga akan ikut serta memelihara hasil usaha binaan tersebut, karena mereka ikut mengucurkan sebagian dana pembangunan tersebut. Ada quote yang di berikan oleh pembicara kepada kami “Kalian bisa bermimpi membuat sesuatu yang tinggi seperti terbang, tapi jangan lupa tempat kalian kembali berpijak". 
Dalam pelatihan ini juga dilakukan proses simulasi dengan warga Menur gang 2 RT 01 RW 01, berikut dokumentasi sesaat setelah melakukan wawancara dengan warga.


1 komentar: