Minggu, 14 Desember 2014

Learning by Doing - Part II


Perjalanan di waktu hari H.. (selamat membaca)

Singkat cerita, menjelang pemberangkatan tim pada tanggal 3 November, Tim Barunastra-ITS berkumpul di sekretariat robotika untuk berangkat bersama menuju stasiun Gubeng. Sebelum berangkat kami, di briefing dan diberi pengarahan dulu oleh dosen pembimbing kami yaitu Pak Rudy, beliau juga dosen pembimbing dari Tim Robot ITS. Intinya beliau hanya meminta kepada seluruh anggota tim untuk tetap menjaga semangatnya, terus Fokus, jaga kekompakan tim dan yang paling utama doa kepada Yang Maha Memiliki Hidup. Pesan beliau yang kami ingat adalah “Waktumu itu sekarang, bukan tahun depan! hanya butuh fokus 2 hari. Dua hari besok itu pertarungannya”. Bismillah, kami pun berangkat menuju stasiun. Tepat pukul 12.05 kereta kami berangkat dengan tujuan Stasiun Pasar Senen – Jakarta.
            Tanggal 4 November, kami pun tiba di Jakarta lalu perjalanan dilanjutkan sampai kami tiba di kampus kuning, Universitas Indonesia. Tiba dilokasi kami disuguhi oleh pemandangan danau yang sangat luas jika dibandingkan danau graha ITS, hehe.. Terlihat peserta dari kampus lain sudah berada di sekitaran danau UI untuk melakukan trial.  Ya , suasana kompetisi sudah mulai tercium baunya, tim ITS juga tak mau kalah, kami melakukan trial test pada lintasan drag dan manuver, dan alhamdulillah semua lintasan dapat dilalui dengan baik. Menjelang hari berikutnya, tanggal 5 November dimana ajang perlombaan Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional (Roboboat) 2014 dimulai. Sebelum race dimulai, ada acara pembukaan dan Technical Meeting. Saat technical meeting ini, tiba – tiba pihak juri mengeluarkan aturan secara sepihak, yaitu “kategori Autonomus Dilarang memakai sensor jarak! Dan bagi yang tidak melepas sensor jaraknya, maka dilarang untuk race”. Spontan kami terkejut dan mulai terpancing emosi, karena peraturan ini dikeluarkan secara sepihak dan mendekati waktu perlombaan, tidak sesuai dengan aturan yang telah dibuat di proposal. Kami semua geram dengan keputusan ini, sungguh keputusuan secara tiba – tiba ini merugikan pihak peserta. Dan mirisnya, saat technical meeting kesempatan peserta untuk bertanya ataupun berpendapat sangat terbatas. Tapi, yasudahlah kita ikuti saja alurnya, harapan kami kali ini ada pada tim Astramaya (tim RC).
            Menjelang hari kedua, di mana agnedanya adalah penilain untuk perebutan kategori best design. Kami dari tim Nala-Evo dan Astramaya berusaha semaksimal mungkin membenahi kapal kami, dan alhamdulillah berjalan lancar. Sebelum acara penutupan, panitia membuat acara fun race, dimana acara ini adalah balap kapal, semua peserta boleh ikut, dan bagi yang menang akan mendapat sertifikat penghargaan dari DIKTI. Tim Barunastra – ITS pun tak mau ketinggalan, meskipun lombanya adalah balap kapal dengan remote control, kapal yang kami pakai adalah kapal Nala-Evo namun remotenya memakai kepunyaan tim Astramaya. Semua bahu – membahu membongkar komponen elektronik yang ada pada Nala-Evo, baterai pun dipersiapkan dan remote mulai dikalibrasi. Kami tak ingin gagal untuk kedua kalinya, kami ingin membuktikan bahwa kapak Nala-Evo memiliki performa yang bagus. Dan terbukti untuk fun race tim ITS yang mampu mencapai waktu tercepat.
            Yok akhir dari celotehan saya ini, Alhamdulillah Tim Barunastra-ITS mampu menyabet Juara III untuk kategori Remote Control, Best Design untuk kategori Autonomous, dan Juara I Fun Race – Electric. Rasa syukur yang sangat mendalam, atas karunia Sang Khalik pada Tim Barunastra-ITS. Beberapa pelajaran hidup yang bisa saya ambil dari pengalaman ini adalah pada dasarnya semua hal itu bisa dipelajari, dan yang terpenting pada sebuah tim adalah Komitmen dari para anggotanya. Terima kasih sudah membaca celotehan saya J
Barunastra-ITS Team
"Sesungguhnya ketekunan adalah jalan terpercaya menuju Kesuksesan"

Jakarta, 4-7 November




Tidak ada komentar:

Posting Komentar