Perjalanan di waktu hari H.. (selamat membaca)
Singkat cerita, menjelang pemberangkatan tim pada
tanggal 3 November, Tim
Barunastra-ITS berkumpul di sekretariat robotika untuk berangkat bersama menuju
stasiun Gubeng. Sebelum berangkat kami, di briefing dan diberi pengarahan dulu
oleh dosen pembimbing kami yaitu Pak Rudy, beliau juga dosen pembimbing dari
Tim Robot ITS. Intinya beliau hanya meminta kepada seluruh anggota tim untuk
tetap menjaga semangatnya, terus Fokus, jaga kekompakan tim dan yang paling
utama doa kepada Yang Maha Memiliki Hidup. Pesan beliau yang kami ingat adalah “Waktumu
itu sekarang, bukan tahun depan! hanya butuh fokus 2 hari. Dua hari besok itu
pertarungannya”. Bismillah, kami pun berangkat menuju stasiun. Tepat pukul
12.05 kereta kami berangkat dengan tujuan Stasiun Pasar Senen – Jakarta.
Tanggal
4 November, kami pun tiba di Jakarta lalu perjalanan dilanjutkan sampai kami
tiba di kampus kuning, Universitas Indonesia. Tiba dilokasi kami disuguhi oleh
pemandangan danau yang sangat luas jika dibandingkan danau graha ITS, hehe..
Terlihat peserta dari kampus lain sudah berada di sekitaran danau UI untuk
melakukan trial. Ya , suasana kompetisi sudah mulai tercium
baunya, tim ITS juga tak mau kalah, kami melakukan trial test pada lintasan drag dan manuver, dan alhamdulillah semua
lintasan dapat dilalui dengan baik. Menjelang hari berikutnya, tanggal 5
November dimana ajang perlombaan Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional (Roboboat)
2014 dimulai. Sebelum race dimulai,
ada acara pembukaan dan Technical Meeting. Saat technical meeting ini, tiba –
tiba pihak juri mengeluarkan aturan secara sepihak, yaitu “kategori Autonomus
Dilarang memakai sensor jarak! Dan bagi yang tidak melepas sensor jaraknya,
maka dilarang untuk race”. Spontan kami
terkejut dan mulai terpancing emosi, karena peraturan ini dikeluarkan secara
sepihak dan mendekati waktu perlombaan, tidak sesuai dengan aturan yang telah
dibuat di proposal. Kami semua geram dengan keputusan ini, sungguh keputusuan secara
tiba – tiba ini merugikan pihak peserta. Dan mirisnya, saat technical meeting
kesempatan peserta untuk bertanya ataupun berpendapat sangat terbatas. Tapi,
yasudahlah kita ikuti saja alurnya, harapan kami kali ini ada pada tim
Astramaya (tim RC).
Menjelang
hari kedua, di mana agnedanya adalah penilain untuk perebutan kategori best design. Kami dari tim Nala-Evo dan
Astramaya berusaha semaksimal mungkin membenahi kapal kami, dan alhamdulillah
berjalan lancar. Sebelum acara penutupan, panitia membuat acara fun race, dimana acara ini adalah balap
kapal, semua peserta boleh ikut, dan bagi yang menang akan mendapat sertifikat
penghargaan dari DIKTI. Tim Barunastra – ITS pun tak mau ketinggalan, meskipun
lombanya adalah balap kapal dengan remote control, kapal yang kami pakai adalah
kapal Nala-Evo namun remotenya memakai kepunyaan tim Astramaya. Semua bahu –
membahu membongkar komponen elektronik yang ada pada Nala-Evo, baterai pun
dipersiapkan dan remote mulai dikalibrasi. Kami tak ingin gagal untuk kedua
kalinya, kami ingin membuktikan bahwa kapak Nala-Evo memiliki performa yang
bagus. Dan terbukti untuk fun race tim
ITS yang mampu mencapai waktu tercepat.
Yok
akhir dari celotehan saya ini, Alhamdulillah Tim Barunastra-ITS mampu menyabet Juara III untuk kategori Remote Control, Best Design untuk kategori Autonomous, dan Juara I Fun Race – Electric. Rasa syukur yang sangat mendalam, atas
karunia Sang Khalik pada Tim Barunastra-ITS. Beberapa pelajaran hidup yang bisa
saya ambil dari pengalaman ini adalah pada dasarnya semua hal itu bisa
dipelajari, dan yang terpenting pada sebuah tim adalah Komitmen dari para
anggotanya. Terima kasih sudah membaca celotehan saya J
Barunastra-ITS Team
"Sesungguhnya ketekunan adalah jalan terpercaya menuju Kesuksesan"
Jakarta, 4-7 November
Tidak ada komentar:
Posting Komentar