Dedicated
for :ITS MENGAJAR for INDONESIA
By :
Dwi Harto & Mas Nugraha
Kosong sembilan titik lima
puluh
Tiga belas Agustus Dua Ribu
Empat Belas
Kardus-kardus besar telah
terkumpul di depan parkir
Dua armada AL Surabaya siap
membonceng pasukan 10 Nopember
Kami berangkat dengan amanah
yang berat, hingga waktu menunngu kami untuk beraksi
Ikhlas tinggalkan keluarga, tahta dan cinta
Demi sebuah misi mulia
Para serdadu ini rela mengabdi walau hanya 7 hari
Bersenjatakan ilmu dan kesehajaan
Penuh ceria, namun saling menguatkan
Sebelas titik empat lima
Kaki kami berpijak di
Pelabuhan Sampang
Hati kami dipanggil,
menghadap Tuhan Sang Manifesto Alam
Bersama, kami derapkan
langkah untuk ibadah Dzuhur berjamaah
Kemudian, bahtera Mandangin
datang
Siap menghadang gelombang
laut
Alamakkk jangggg...! Mantab kali nihhh..
Kami dikerdilkan dengan begitu luas Laut-Nya
Sungguh, Allah Maha Besar kawan..
Sederet langkah demi langkah,
tiba dengan suasana berbeda
Kami disambut sempurna oleh
barisan kambing dan hasil kotorannya
Ironi, air garam kurelakan
untuk menyucikan diri
Biieeihhhhh....”Accecen cong !”
Tak kuasa lidah ini rasanya
Bangunan tua dengan latar didepannya, menjadi singgahan
kami
Ya, Balai Desa Pulau Mandangin menjadi singgasana kami
Banner
dipasang, sebagai tonggak pengabdian dimulai
Membawa
satu nama “ITS Mengajar For Indonesia”
Lalu, seperti seribu serdadu
datang,,, itulah anak – anak Mandangin
Terlukis bahagia dari senyum
kecil putra bangsa itu..
Bertatap muka dengan
senandung kasih sayang, antara kami dan mereka
“Kak, What is your name ?”
Begitulah salah satu bocah
menyapa kami,
Tertegu, kami pun menjawab
“My name is ..................”
Hehehe, ulah konyol mereka
Membawa
tawa kecil diri ini
Emosi,
panas, kaget melihat sandiwara mereka
Namun, tak
apalah cong..
Justru ini
warna-warni pada diorama pelangi
Pelangi
yang membuka jendela ilmu anak – anak Mandangin
Mereka
sebut tempat itu dengan Rumah Pintar Mutiara Bangsa
Kami
bergerak, menyambut mereka, seakan mukjizat Tuhan datang
Seiring pamitnya Sang
Mentari
Bocah – bocah itu tak reda
mendatangi pelataran balai
Demi secuil ilmu, secuil
semangat, secuil pengalaman, dan secuil apapun
Demi mekarnya bunga-bunga
bangsa
Tak hanya di balai,
Pendidikan formal pun siap kami berikan
Untuk SD Negeri Pulau Mandangin 8 dan 9
Kondisi yang miris dengan tunas muda yang siap
menyongsong dunia
Pengajar Tangguh 10 Nopember siap menorehkan bimbingan
untukmu adek-adekku
Mulai fajar tiba, hingga senja pergi
“Ayooo , Semuanya tidur, Nanti
bangun jam 3 ya !”
Itulah slogan yang selalu
digaungkan oleh juru masak dapur
Strategi acara disusun rapi
oleh tim acara demi lancarnya program pengabdian
Dibantu Balada perlengkapan
yang selalu detail dalam perincian
Mendongeng, bermusik,
bernyanyi kami curahkan pada mereka
“Cong...de’remah cong??”
Alih bahasa yang singkat membuat otak roaming
Hingga tak jarang mereka tertawa dan kami terdiam
Dan sampailah kita pada saat
yang berbahagia
Inilah 17 Agustus, HARI
KEMERDEKAAN INDONESIA
Lengan baju disingsingkan,
untuk pahlawan negeri
Upacara digelar di Gelora
Mandangin
Bersama putra putri terbaik
bangsa Pulau Kambing ini
Seni
Kemerdekaan terpancar pada festival dan karnaval
Tarik tambang, balap karung, dan estafet pimpong
memeriahkan Independence Day
DIRGAHAYU
REPUBLIK INDONESIA ke 69 ! MERDEKA !
Demi alam , kami juga
menyisir pantai
Memungut plastik, popok, dan
sampah lain
Alam juga butuh kasih sayang
kita
Saat ini
waktu telah berujung
Kita
dipertemukan untuk dipisahkan
Tangis haru
anak Mandangin mengiring terbenanmya senja
“Adek-adekku”
“Putra-puteri terbaik
bangsa”
“Jadilah lentera bagi
Mandangin”
“Terangi dengan ilmu dan
akhlakmu , untuk menghapus kenistaan”
“Jangan lelah, jangan
menyerah”
“Bersandarlah pada bahu kami
sejenak, lau lanjutkan LAKONmu “
== Pengabdian kami untuk Ibu Pertiwi ===
Surabaya –
Mandangin
13-20
Agustus 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar