Sabtu, 13 Desember 2014

Puisi EKSPEDISI Pulau Dewata MANDANGIN




Dedicated for :ITS MENGAJAR for INDONESIA

By : Dwi Harto & Mas Nugraha




Kosong sembilan titik lima puluh
Tiga belas Agustus Dua Ribu Empat Belas
Kardus-kardus besar telah terkumpul di depan parkir
Dua armada AL Surabaya siap membonceng pasukan 10 Nopember
Kami berangkat dengan amanah yang berat, hingga waktu menunngu kami untuk beraksi
            Ikhlas tinggalkan keluarga, tahta dan cinta
            Demi sebuah misi mulia
            Para serdadu ini rela mengabdi walau hanya 7 hari
            Bersenjatakan ilmu dan kesehajaan
            Penuh ceria, namun saling menguatkan
Sebelas titik empat lima
Kaki kami berpijak di Pelabuhan Sampang
Hati kami dipanggil, menghadap Tuhan Sang Manifesto Alam
Bersama, kami derapkan langkah untuk ibadah Dzuhur berjamaah
Kemudian, bahtera Mandangin datang
Siap menghadang gelombang laut
            Alamakkk jangggg...! Mantab kali nihhh..
            Kami dikerdilkan dengan begitu luas Laut-Nya
            Sungguh, Allah Maha Besar kawan..
Sederet langkah demi langkah, tiba dengan suasana berbeda
Kami disambut sempurna oleh barisan kambing dan hasil kotorannya
Ironi, air garam kurelakan untuk menyucikan diri
            Biieeihhhhh....”Accecen cong !”
            Tak kuasa lidah ini rasanya
            Bangunan tua dengan latar didepannya, menjadi singgahan kami
            Ya, Balai Desa Pulau Mandangin menjadi singgasana kami
Banner dipasang, sebagai tonggak pengabdian dimulai
Membawa satu nama “ITS Mengajar For Indonesia”
Lalu, seperti seribu serdadu datang,,, itulah anak – anak Mandangin
Terlukis bahagia dari senyum kecil putra bangsa itu..
Bertatap muka dengan senandung kasih sayang, antara kami dan mereka
“Kak, What is your name ?”
Begitulah salah satu bocah menyapa kami,
Tertegu, kami pun menjawab “My name is ..................”
            Hehehe, ulah konyol mereka
Membawa tawa kecil diri ini
Emosi, panas, kaget melihat sandiwara mereka
Namun, tak apalah cong..
Justru ini warna-warni pada diorama pelangi
Pelangi yang membuka jendela ilmu anak – anak Mandangin
Mereka sebut tempat itu dengan Rumah Pintar Mutiara Bangsa
Kami bergerak, menyambut mereka, seakan mukjizat Tuhan datang
Seiring pamitnya Sang Mentari
Bocah – bocah itu tak reda mendatangi pelataran balai
Demi secuil ilmu, secuil semangat, secuil pengalaman, dan secuil apapun
Demi mekarnya bunga-bunga bangsa
            Tak hanya di balai,
            Pendidikan formal pun siap kami berikan
            Untuk SD Negeri Pulau Mandangin 8 dan 9
            Kondisi yang miris dengan tunas muda yang siap menyongsong dunia
            Pengajar Tangguh 10 Nopember siap menorehkan bimbingan untukmu adek-adekku
            Mulai fajar tiba, hingga senja pergi
“Ayooo , Semuanya tidur, Nanti bangun jam 3 ya !
Itulah slogan yang selalu digaungkan oleh juru masak dapur
Strategi acara disusun rapi oleh tim acara demi lancarnya program pengabdian
Dibantu Balada perlengkapan yang selalu detail dalam perincian
Mendongeng, bermusik, bernyanyi kami curahkan pada mereka
            “Cong...de’remah cong??”
            Alih bahasa yang singkat membuat otak roaming
            Hingga tak jarang mereka tertawa dan kami terdiam
Dan sampailah kita pada saat yang berbahagia
Inilah 17 Agustus, HARI KEMERDEKAAN INDONESIA
Lengan baju disingsingkan, untuk pahlawan negeri
Upacara digelar di Gelora Mandangin
Bersama putra putri terbaik bangsa Pulau Kambing ini

Seni Kemerdekaan terpancar pada festival dan karnaval
            Tarik tambang, balap karung, dan estafet pimpong memeriahkan Independence Day
            DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA ke 69 ! MERDEKA !
Demi alam , kami juga menyisir pantai
Memungut plastik, popok, dan sampah lain
Alam juga butuh kasih sayang kita

Saat ini waktu telah berujung
Kita dipertemukan untuk dipisahkan
Tangis haru anak Mandangin mengiring terbenanmya senja

“Adek-adekku”
“Putra-puteri terbaik bangsa”
“Jadilah lentera bagi Mandangin”
“Terangi dengan ilmu dan akhlakmu , untuk menghapus kenistaan”
“Jangan lelah, jangan menyerah”
“Bersandarlah pada bahu kami sejenak, lau lanjutkan LAKONmu “
            == Pengabdian kami untuk Ibu Pertiwi ===

Surabaya – Mandangin
13-20 Agustus 2014

             

Tidak ada komentar:

Posting Komentar