oleh Diptya Mas Nugraha
Hasil Pertemuan Sang Juara
Pertemuan kali ini, menghasilkan beberapa point yang harus kami semua tekankan.
Beberapa teman kami, yang telah mengikuti seminar dan carer talk SEG (Society
Exploration Geophysic) dari Chevron, mengatakan bahwa kunci untuk diterima di
oil company,Chevron, harus memiliki nilai IP(indeks Prestasi) 3,00. Sebanyak
150000 pelamar, yang diterima hanya 300 orang saja. Tidak hanya IP, pengalaman
organisasi serta teamwork dalam
bekerja juga patut diperhatikan.
Pak Widya,
sempat menanyakan kepada kami, sudah pantaskah kami untuk mendapatkan nilai B?
Berdasarkan jawaban kami, didapatkan sebagian besar bahwa kami belum pantas
mendapatkan nilai B. Nilai B merupakan target yang harus kita capai karena kita
mnegetahui bahwa IP minimal masuk oil company
adalah 3,00. Dikutip dari ucapan pak Widya, bahwa selalu ada excuse untuk gagal dan yang kita
perlukan adalah “bagaimana solusinya” Beliau juga menekankan bahwa kita harus
selalu berpikir dan diikuti dengan action,
namun dalam berpikir dan action kita
harus menekankan bahwa hidup selalu ada tentang deadline, suatu batasan dan harus segera diselesaikan.
Sebagai pembimbing, beliau juga mengingatkan bahwa
kita harus selalu menulis setiap acara yang kita ikuti, seperti acara sosial
SEG School Visit, Kuliah Tamu SEG Energy Day dan acara kompetensi lainnya.
Dengan menulis, kita dapat mengasah kosakata kita dan pola pikir kita untuk
menyerap suatu informasi.
“PROYEK SANG JUARA”
Praktikum yang akan kami lakukan dalam mempersiapkan
Proyek Sang Juara (PSJ) yaitu membuat model untuk diukur self potential nya.
Modelnya merupakan bak pasir dari kayu, di tengahnya dikasih porospot yang
sangat konduktif, dikasih H2SO4, lalu tutup dengan pasir,
kita cari self potential nya. Project model dengan menggunakan bak pasir kayu
ini dilakukan DALAM MINGGU INI SEBELUM
UAS dan dilakukan di Surabaya. Setelah
itu, kita dapatkan idenya untuk kita lakukan praktikum project yang
sesungguhnya SETELAH UAS. Baru
setelah selesai praktikum ini, kita liburan. Ketua Sang Juara, Thasya Abigail,
secepatnya mengambil tindakan untuk segera menghubungi Mas Triswan, selaku
pembimbing kami, agar segera menindaklanjuti praktikum ini. Konsultasi dengan
Pak Widya juga harus dilakukan dan setelah itu, kita harus mengetahui, “Saya
bisa apa lagi, setelah saya kuasai suatu tool?”.
Selain praktikum di atas, kami juga mendapatkan
proyek dalam skala cukup luas, yaitu project Geolistrik, karena kami akan
memetakan aquiver. Lalu kita pikirkan “saya bisa terapkan untuk apa”. Project
ini dilakukan SETELAH PROJECT SELF
POTENTIAL SELESAI.
Dalam melaksanaka proyek “Sang Juara”, berdasarkan
hasil diskusi kami kemarin, terdapat beberapa tindakan yang dapat dilakukan
dalam memenuhi dana untuk proyek tersebut, diantaranya :
1.
Kuliah Tamu.
Pengisi: mahasiswa Sang Juara. Fee peserta kecil saja. Namun, apa daya tariknya sehingga mahasiswa lain mau
datang ke kuliah tamu tersebut.
2.
Jualan di Pasar
Jumat. Modal: tabungan kas Sang Juara. Hasil: untuk modal project Sang Juara.
3.
Paper yang
dibuat oleh 16 orang. Apabila lolos seleksi, yang mempresentasikan bergantian
dari 16 orang tersebut. Hasil: ditabung untuk modal project Sang Juara.
4.
Ikut kompetensi
semacam Petrosmart dan lain-lain, yang hasilnya untuk ditabung.
5.
Pelatihan
Petrologi (asistensi) à
seminar prospektif usaha batu mulia à buat trip ke Karangsambung, kita jadi asistennya à ikut Mining Fair di Padang pada bulan Maret 2015.
6.
Mengadakan
turnamen olahraga yang bertujuan memperoleh profit untuk ditabung dalam kas
Sang Juara.
7.
Cari Sponsorship
.
8.
Menabung, setiap
dari anggota harus selalu MENABUNG.
Demikian laporan kami untuk pertemuan “Sang Juara”
minggu ketiga. Semoga apa yang telah kami susun, bermanfaat bagi kita dan semua
orang (dmn/1112).
Sehat selalu
untuk kita semua
Tidak ada komentar:
Posting Komentar