oleh : Ahmad Qomaruddin A
Mahagana ITS
merupakan salah satu organisasi yang saya ikuti selain menjalani kegiatan
akademik perkuliahan. Mahagana ITS yang memiliki kepanjangan Mahasiswa
Penanggulangan Bencana ini bergerak dalam bidang penanggulangan bencana sesuai
dengan namanya. Saya memilih untuk mengikuti organisasi ini atas dasar
keinginan untuk menyalurkan kebermanfaatan.
Saya memang
belum mumpuni dalam bidang penanggulangan bencana ini, namun saya bertekad
untuk terus mendalami bidang ini. Inspirasi saya ialah Sang Dosen Inspirator,
Pak Amien Widodo, seorang Ahli Geologi yang tentunya di Indonesia sudah sangat
disegani. Kebetulan beliau menjadi Pembina dari Mahagana sendiri.
Oktober lalu,
Mahagana yang menjadi mitra dari lembaga kemanusiaan Humanitarian Forum
Indonesia (HFI) diminta oleh pihak HFI untuk mengirimkan delegasi dalam acara
Peringatan Bulan PRB tingkat Nasional tahun 2014 yang diadakan di Bengkulu.
Tentu saja itu menjadi sebuah acara bagus untuk Mahagana ITS yang baru saja
disahkan sebagai organisasi di bawah birokrasi dari PSKBPI-LPPM ITS. Namun
hanya dua delegasi saja yang akan datang dalam acara terebut.
Langsung saja
setelah menerima permintaan dari HFI untuk mengirimkan delegasi, sang Koor Umum
Mahagana sebut saja Gatsu (Gatot Subroto) memberikan pengumuman kepada seluruh
pengurus Mahagana. Mas Gatsu memberikan keterbukaan untuk siapa saja yang mau
untuk ikut bisa berangkat ke acara tersebut. Satu yang menjadi perhatian utama
ialah adanya kabar bahwa acara tersebut akan dibuka langsung oleh Presiden RI,
Bapak Susilo Bambang Yudohyono. Lalu apa yang muncul dalam benak saya? Satu
kalimat yang muncul dalam benak saya ialah saya ingin kesana. Saya juga
berpikir pastinya berangkat ke Bengkulu akan menaiki transportasi udara. Itu
juga menjadi salah satu pertimbangan saya. Hahaha.
Satu persatu
pengurus yang lain menyatakan tidak sanggup berangkat dengan berbagai alasan
dari mulai ada kuis, ujian, kegiatan jurusan, himpunan, hingga tugas besar.
Melihat peluang tersebut, saya langsung memberanikan diri untuk mengambil
segala resiko yang terjadi dengan mengajukan diri menjadi delegasi yang
berangkat ke acara tersebut. Pada akhirnya, saya dan mbak Ratnajulie
Yatnaningtyas lah yang berangkat menuju Bengkulu. Apa yang ada dalam pikiran
saya? Satu kata saja, “yess” Hehehe
Saya selalu
berfikir, selain apa yang bisa saya dapatkan dalam suatu kegiatan yang saya
ikuti, adapula pikiran yang lebih tentang apa yang bisa saya berikan dalam
kegiatan tersebut. Selama 4 hari dari tanggal 12-15 Oktober 2014 berada di
Bengkulu saya mendapatkan berbagai macam ilmu dan pengalaman yang tentunya
tidak akan saya dapatnya ketika saya hanya diam dan duduk di kost-kostan.
Bagaimana tidak, kegiatan ini terbuka untuk umum, baik dari
Kementerian/Lembaga, SKPD Provinsi dan Kab/Kota (terutama BPBD
Provinsi/Kabupaten/Kota), Organisasi Nasional/Daerah/Internasional, Forum PRB,
dan praktisi kebencanaan. Ternyata benar manfaat yang saya dapatkan saya rasa
cukup banyak melebihi dari apa yang saya perkirakan. Mulai dari jaringan
pertemanan dengan teman-teman baru diantaranya Forepna IPB, teman-teman Unihaz,
teman-teman Unand, dan cukup banyak lagi, lalu pengalaman sharing dengan
pegawai BPBD dari berbagai daerah di Indonesia, dan berbagai pengetahuan baru
seperti kunjungan ke rumah pengasingan Bung Karno, benteng Malborough, rumah
ibu Fatmawati, dan sebagainya.
Namun hal yang
paling berkesan ialah ketika ada pengunjung stand yang mereka adalah adek-adek
kecil kakak beradik yang kakaknya perempuan dan adeknya laki-laki datang dengan
kepolosannya menuju stand kala itu. Lalu ia meminta beberapa poster sambil
berkata bahwa ia ingin belajar. Dengan antusias saya memberikan beberapa poster
sembari menjelaskan dengan bahasa yang sekiranya mudah dimengerti oleh
adek-adek tersebut. Rasa senang itu akan muncul ketika kebermanfaatan itu
membawa dampak baik bagi lingkungan sekitarnya.
Sepertinya cukup
sudah. Secuil harapan akan memberikan manfaat yang begitu besar apabila kita
bagikan dengan rasa yang tulus dan ikhlas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar