Institut teknologi Sepuluh Nopember dikenal sebagai
kampus yang kaya akan inovasi terutama di bidang teknologi. Terbukti dengan
segudang prestasi yang telah ditorehkan oleh para civitas akademika dari kampus Sepuluh Nopember ini. Mulai dari electric car, solar car, solar boat, wooden
boat, nano satelite, robotics, dan masih banyak lagi karya dan inovasi yang
berhasil dibuat dari berbagai disiplin ilmu yang ada di kampus perjuangan ini.
Menjadi
kebanggan tersendiri tentunya bagi mahasiswa – mahasiswa yang mampu mengukir karya
dan prestasi di bangku kuliahnya. Begitu juga dengan saya, saya bersyukur
sekali dapat diberi kesempatan untuk bergabung dengan tim roboboat ITS yang
lebih akrab dikenal dengan sebutan BARUNASTRA-ITS. Saat dinyatakan diterima di
tim, saya sangat merasa senang tapi dihati kecil saya ada sedikit rasa takut
dan was – was. Ini merupakan bidang baru bagi saya, baru pertama kali saya
menyentuh bidang robot dan perkapalan. Apalagi latar belakang saya yang dari
jurusan teknik geofisika, sangat sedikit sekali bersinggungan dengan hal
semacam itu. Namun yasudahlah, dengan bissmillahirrahmanirrahim dan restu dari
kedua orang tua saya memutuskan untuk tetap maju, bergabung bersama tim
BARUNASTRA-ITS.
Proses
awal setelah pembentukan tim adalah pembagian divisi dan ranah kerja, dalam hal
ini saya memilih divisi Mekanik. Sama saja sebenarnya, saya juga tidak terlalu
ngerti dengan divisi ini, namun menurut saya mekanik masih lebih saya mengerti
daripada kedua divisi yang lain yaitu electronic & programming, juga ada
divisi official. Setelah mendapat paparan dari Team Leader yaitu Mas Dwiki (Marine
Engineering 2012), ternyata yang perlu dikerjakan oleh divisi mekanik
adalah : Ship Design, Ship Manufacture, dan
Engine Matching (propulsion system).
Waduh, mulai pusing lagi deh otak ini , hehehe..
Tapi beruntunglah mas dwiki menjelaskan dan mengajarkan
hal itu pada saya, sehingga saya menjadi sedikit paham. Intinya mekanik
mengurusi pembuatan, pencetakan dan finishing
dari body kapal Alhamdulillah J…
Lanjut
pada proses pengerjaan. Untuk proses design kapal langsung dikerjakan oleh Team Leader yaitu mas Dwiki dengan
dibantu dari mas cakra dari tim Astramaya. Astramaya ini adalah tim roboboat
ITS untuk kategori Remote Control. Nah, BARUNASTRA-ITS tadi adalah gabungan
dari 2 tim yaitu Tim Astramaya untuk kategori Remote Control dan Tim Nala-EVO untuk kategori Autonomous. Untuk keanggotaannya sendiri ini bermacam – macam, kami
masih menganut paham INTEGRALISTIK yang diajarkan oleh kampus kami, hehe. Untuk
tim Astramaya sendiri anggotanya dari jurusan Teknik Perkapalan dan Sistem
Transportasi Laut. Kalau tim Nala-Evo ini lebih banyak latar belakang dari
anggotanya, ada yang dari Teknik Sistem Perkapala, Teknik Material dan
Metallurgi, Teknik Elektro, Teknik Multimedia dan Jaringan, Sistem Informasi, Fisika,
Teknik Fisika, dan jurusan saya sendiri yaitu Teknik Geofisika. Jadi kalau
boleh dibilang BARUNASTRA – ITS sudah melingkupi 5 Fakultas yang ada di ITS.
Kembali
lagi pada tahap pengerjaan, setelah proses design selesai, kemudian yang
dilakukan adalah Ship Manufacture,
dan yang diamanahi untuk mengkoordinir proses manufaktur kapal adalah saya. Hasil
dari design yang sudah ada tadi, saya bawa ke laboratorium Protomodel di
jurusan Desain Produk ITS. Di lab ini, saya dan tim Barunastra-ITS dibantu oleh
salah seorang dosen dari Despro ITS, beliau bernama bapak Andika. Di lab
protomodel ini, tim kami dibantu untuk proses pembuatan cetakan kapal dengan
mesin CNC (Computer Numerical Control).
Anggap saja alat ini seperti printer 3 dimensi , hehehe.. Tahap pembuatan
cetakan kapal ini dimulai pada awal bulan September, yaitu pada tanggal 6
September. Bahannya yang digunakan adalah foam
setebal 10 cm, nah untuk bahan ini kami mendapat secara cuma – cuma atau
gratis. Perlu diketahui bahwa lab protomodel ini juga yang mengakomodir
pembuatan body mobil sapuangin dan juga mobil listrik ITS. Nah, bahan foam tadi itu adalah sisa dari MOLINA (Mobil Listrik
Nasional). Bersyukur sekali kami, karena jika harus membeli sendiri, harganya
pun tidak mudah. Pengerjaan body kapal di lab despro kurang lebih adalah 3
minggu dan menghasilkan 2 body kapal. Di sini saya ambil peran, mulai dari
pengadaan alat dan bahan untuk membuat cetakan, seperti kain MAT (serat fiber),
minyak resin, katalis, kalsium, cat , WAX, PVA, kuas, gunting, ampelas dari
yang nomer 100 sampai 1000, dan juga dempul. Benar – benar seperti anak bengkel
rasanya, hehe..
proses pelapisan cetakan dengan serat MAT dan resin untuk mencetak lambung kapal
pengeringan cetakan, sebelum lambung kapal siap diambil
capture body kapal yang baru selesai dicetak
Di divisi yang lain pun sedang sibuk dengan kegiatannya. Untuk
divisi elektronik & programming, mereka mulai meriset untuk sensor
ultrasonik dan kamera, tapi kalau bagian ini saya kurang paham, hehe. Dan temen
– temen official sudah sibuk mengurusi proposal ke birokrasi ITS untuk mendapat
dana dan juga mengurus masalah daftar ulang.
Menginjak bulan
Oktober, kerja tim sudah mulai intens, hampir setiap malam saya beserta teman –
teman bekerja dan berdiskusi di sekretariat UKM Robotika ITS, ya tidur di
kampus sudah biasa bagi kami. Kembali ke divisi mekanik, meskipun body sudah
selesai dicetak dan digabungkan, tahap selanjutnya adalah pemolesan dan pengecatan
untuk finishing . Disamping itu kami
mulai menggarap sistem propulsi kapal, yaitu pemasangan shaft, join, motor,
propeler, dan juga rudder. Motor yang kami pakai untuk penggerak utama adalah
motor brushless outrunner dan untuk
penggerak rudder kami menggunakan motor servo.
Oh iya, ini yang paling penting , karena tim Nala-EVO bergerak untuk lomba
kategori autonomous, maka yang sangat diperhatikan adalah masalah sensornya. Di
sini tugas dari temen- temen mekanik sendiri membuatkan dudukan untuk sensor
ultrasonik dan kameranya. Bahan yang kami pakai untuk membuat dudukan sensor
ultrasonik adalah plat alumunium, sedangkan untuk dudukan kamera, kami buat
dari kayu balsa. Kami juga memakai acrylic
untuk bahan dudukan komponen elektronikanya, seperti STM 32 dan Arduino Mega.
Sampai pada minggu ke 3 Oktober, tim mulai melakukan trial berlokasi di danau Graha ITS. Ternyata tidak hanya kami, tim
dari ITS yang melakukan uji coba kapal di sana, tapi juga tim dari Penship. Istilahnya
kami uji coba kapalnya bersama dengan pesaing terberat kami, karena untuk
kategori Autonomous juaranya selalu Penship (3 kali berturut - turut). Setiap
jumat pagi kami agendakan untuk uji coba, namun H-10 hari perlombaan, kami
lebih intens. Hal ini dilakukan untuk mendapat hasil kalibrasi sensor yang
baik, istilahnya kami ingin kapal Nala ini kepekaannya sangat baik, heehehe,,
To
be Continued…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar