Minggu, 14 Desember 2014

Learning by Doing -- Part I


berbagi kisah, selama di tim roboboat ITS...




Institut teknologi Sepuluh Nopember dikenal sebagai kampus yang kaya akan inovasi terutama di bidang teknologi. Terbukti dengan segudang prestasi yang telah ditorehkan oleh para civitas akademika dari kampus Sepuluh Nopember ini. Mulai dari electric car, solar car, solar boat, wooden boat, nano satelite, robotics, dan masih banyak lagi karya dan inovasi yang berhasil dibuat dari berbagai disiplin ilmu yang ada di kampus perjuangan ini.
            Menjadi kebanggan tersendiri tentunya bagi mahasiswa – mahasiswa yang mampu mengukir karya dan prestasi di bangku kuliahnya. Begitu juga dengan saya, saya bersyukur sekali dapat diberi kesempatan untuk bergabung dengan tim roboboat ITS yang lebih akrab dikenal dengan sebutan BARUNASTRA-ITS. Saat dinyatakan diterima di tim, saya sangat merasa senang tapi dihati kecil saya ada sedikit rasa takut dan was – was. Ini merupakan bidang baru bagi saya, baru pertama kali saya menyentuh bidang robot dan perkapalan. Apalagi latar belakang saya yang dari jurusan teknik geofisika, sangat sedikit sekali bersinggungan dengan hal semacam itu. Namun yasudahlah, dengan bissmillahirrahmanirrahim dan restu dari kedua orang tua saya memutuskan untuk tetap maju, bergabung bersama tim BARUNASTRA-ITS.
            Proses awal setelah pembentukan tim adalah pembagian divisi dan ranah kerja, dalam hal ini saya memilih divisi Mekanik. Sama saja sebenarnya, saya juga tidak terlalu ngerti dengan divisi ini, namun menurut saya mekanik masih lebih saya mengerti daripada kedua divisi yang lain yaitu electronic & programming, juga ada divisi official. Setelah mendapat paparan dari Team Leader yaitu Mas Dwiki (Marine Engineering 2012), ternyata yang perlu dikerjakan oleh divisi mekanik adalah : Ship Design, Ship Manufacture, dan Engine Matching (propulsion system). Waduh, mulai pusing lagi deh otak ini , hehehe..
Tapi beruntunglah mas dwiki menjelaskan dan mengajarkan hal itu pada saya, sehingga saya menjadi sedikit paham. Intinya mekanik mengurusi pembuatan, pencetakan dan finishing dari body kapal Alhamdulillah J
            Lanjut pada proses pengerjaan. Untuk proses design kapal langsung dikerjakan oleh Team Leader yaitu mas Dwiki dengan dibantu dari mas cakra dari tim Astramaya. Astramaya ini adalah tim roboboat ITS untuk kategori Remote Control. Nah, BARUNASTRA-ITS tadi adalah gabungan dari 2 tim yaitu Tim Astramaya untuk kategori Remote Control dan Tim Nala-EVO untuk kategori Autonomous. Untuk keanggotaannya sendiri ini bermacam – macam, kami masih menganut paham INTEGRALISTIK yang diajarkan oleh kampus kami, hehe. Untuk tim Astramaya sendiri anggotanya dari jurusan Teknik Perkapalan dan Sistem Transportasi Laut. Kalau tim Nala-Evo ini lebih banyak latar belakang dari anggotanya, ada yang dari Teknik Sistem Perkapala, Teknik Material dan Metallurgi, Teknik Elektro, Teknik Multimedia dan Jaringan, Sistem Informasi, Fisika, Teknik Fisika, dan jurusan saya sendiri yaitu Teknik Geofisika. Jadi kalau boleh dibilang BARUNASTRA – ITS sudah melingkupi 5 Fakultas yang ada di ITS.
            Kembali lagi pada tahap pengerjaan, setelah proses design selesai, kemudian yang dilakukan adalah Ship Manufacture, dan yang diamanahi untuk mengkoordinir proses manufaktur kapal adalah saya. Hasil dari design yang sudah ada tadi, saya bawa ke laboratorium Protomodel di jurusan Desain Produk ITS. Di lab ini, saya dan tim Barunastra-ITS dibantu oleh salah seorang dosen dari Despro ITS, beliau bernama bapak Andika. Di lab protomodel ini, tim kami dibantu untuk proses pembuatan cetakan kapal dengan mesin CNC (Computer Numerical Control). Anggap saja alat ini seperti printer 3 dimensi , hehehe.. Tahap pembuatan cetakan kapal ini dimulai pada awal bulan September, yaitu pada tanggal 6 September. Bahannya yang digunakan adalah foam setebal 10 cm, nah untuk bahan ini kami mendapat secara cuma – cuma atau gratis. Perlu diketahui bahwa lab protomodel ini juga yang mengakomodir pembuatan body mobil sapuangin dan juga mobil listrik ITS. Nah, bahan foam tadi  itu adalah sisa dari MOLINA (Mobil Listrik Nasional). Bersyukur sekali kami, karena jika harus membeli sendiri, harganya pun tidak mudah. Pengerjaan body kapal di lab despro kurang lebih adalah 3 minggu dan menghasilkan 2 body kapal. Di sini saya ambil peran, mulai dari pengadaan alat dan bahan untuk membuat cetakan, seperti kain MAT (serat fiber), minyak resin, katalis, kalsium, cat , WAX, PVA, kuas, gunting, ampelas dari yang nomer 100 sampai 1000, dan juga dempul. Benar – benar seperti anak bengkel rasanya, hehe.. 



 proses pelapisan cetakan dengan serat MAT dan resin untuk mencetak lambung kapal


pengeringan cetakan, sebelum lambung kapal siap diambil

capture body kapal yang baru selesai dicetak

Di divisi yang lain pun sedang sibuk dengan kegiatannya. Untuk divisi elektronik & programming, mereka mulai meriset untuk sensor ultrasonik dan kamera, tapi kalau bagian ini saya kurang paham, hehe. Dan temen – temen official sudah sibuk mengurusi proposal ke birokrasi ITS untuk mendapat dana dan juga mengurus masalah daftar ulang.  
       Menginjak bulan Oktober, kerja tim sudah mulai intens, hampir setiap malam saya beserta teman – teman bekerja dan berdiskusi di sekretariat UKM Robotika ITS, ya tidur di kampus sudah biasa bagi kami. Kembali ke divisi mekanik, meskipun body sudah selesai dicetak dan digabungkan, tahap selanjutnya adalah pemolesan dan pengecatan untuk finishing . Disamping itu kami mulai menggarap sistem propulsi kapal, yaitu pemasangan shaft, join, motor, propeler, dan juga rudder. Motor yang kami pakai untuk penggerak utama adalah motor brushless outrunner dan untuk penggerak rudder kami menggunakan motor servo. Oh iya, ini yang paling penting , karena tim Nala-EVO bergerak untuk lomba kategori autonomous, maka yang sangat diperhatikan adalah masalah sensornya. Di sini tugas dari temen- temen mekanik sendiri membuatkan dudukan untuk sensor ultrasonik dan kameranya. Bahan yang kami pakai untuk membuat dudukan sensor ultrasonik adalah plat alumunium, sedangkan untuk dudukan kamera, kami buat dari kayu balsa. Kami juga memakai acrylic untuk bahan dudukan komponen elektronikanya, seperti STM 32 dan Arduino Mega. Sampai pada minggu ke 3 Oktober, tim mulai melakukan trial berlokasi di danau Graha ITS. Ternyata tidak hanya kami, tim dari ITS yang melakukan uji coba kapal di sana, tapi juga tim dari Penship. Istilahnya kami uji coba kapalnya bersama dengan pesaing terberat kami, karena untuk kategori Autonomous juaranya selalu Penship (3 kali berturut - turut). Setiap jumat pagi kami agendakan untuk uji coba, namun H-10 hari perlombaan, kami lebih intens. Hal ini dilakukan untuk mendapat hasil kalibrasi sensor yang baik, istilahnya kami ingin kapal Nala ini kepekaannya sangat baik, heehehe,, 

To be Continued…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar