oleh Faizal Alifiansyah R.
Day
1 , Tanggal 24 November 2014
Pada senin tanggal 24 November 2014
kami berangkat dari Stasiun Gubeng. Alhamdulillah proses pemberangkatan kereta
tidak molor dari jadwal, pukul 09.40 kereta berangkat. Selama perjalanan
bermacam macam aktifitas yang kami lakukan ada yang tidur , bersenda gurau,main
hand phone,membaca buku, dan main kartu remi demi mengisi kekosonngan agar
tidak bosan dalam perjalanan jauh. Pada proses perjalanan kami dikejutkan
dengan tragedi tertinggalnya teman kami di stasiun Lempuyangan. Kronologinya
sebagai berikut teman kami yang bernama Hasibatul Farida biasa dipanggil Farida
waktu itu ingin melakukan sholat Ashar di Stasiun Lempuyangan karena berasumsi
kereta akan berhenti lama di stastiun tersebut, namun niatnya untuk sholat
Ashar di mushola stasiun tidak berjalan lancar , ketika dia masih keluar dari
kamar mandi ternyata kereta sudah berangkat. Untungnya ada petugas yang
menolong sehingga dia di ikutkan kereta yang ada di jadwal setelah itu.
Kami tiba di stasiun kebumen sekitar
pukul 16.40 lalu dilanjutkan perjalanan ke kampus Lipi Karangsambung . kami
tiba di kampus Lipi Karangsambung sekitar pukul 17.30. Setibanya disana kami istirahat sebentar sambil menata barang
barang ke kamar lalu sholat dan makan malam. Setelah makan kami diberikan
materi oleh Bpk Chusni Ansori yang berjudul “Orientasi dan Observasi lapangan
dan Batuan Beku.
Day
2, 25 November 2014
Pada
hari ke 2 ini kami diajarkan dan mempraktekkan cara mengukur koordinat tempat
kita berada dengan metode azimut dan pengamatan singkapan batuan beku.
Gambar 1 – Membidik Titik Referensi
Menggunakan Kompas Geologi
Di
lapangan pertama kami bertemu dengan singkapan batuan beku yang berstruktur
Columnar Joint terletak pada koordinat UTM 0353266 , 49M 9166223. Penggunaan
lahan di sekitar singkapan ini adalah pohon campur , berada di timur jalan raya
terletak sekitar 600 Meter dari kampus Lipi . singkapan ini memiliki ukuran
kurang lebih 10 X 8 Meter dengan asumsi tinggi teman kami yang berukuran 1,7
Meter. Struktur ini tidak lagi utuh karena banyak mengalami pelapukan mekanis
yaitu akar pohon yang menempel di batuan, pelapukan secara kimiawi yaitu adanya
rembesan air yang mengalir di lapisan batuan dan pengambilan sampel batuan oleh
manusia secara sengaja baik digunakan untuk penelitian , pendidikan,
pengembangan ataupun keperluan lainnya. Geomorfologinya adalah lereng gunung. Jenis
batuan adalah batuan beku intrusif ,nama batuan diabas,teksturnya kasar, ukuran
Kristal sedang, derajat kristalisasi Hipokristalin, keseragaman Kristal porfiro
fanerik, komposisi mineralnya adalah piroksen, plagioklas, kuarsa, ofotik,
klorit. Petrogenesa pembentukan singkapan ini adalah disebabkan sill yang
pendinginannya cepat dan terkena air digolongkan kedalam batuan beku intrusif
(columnarjoint). Akibat pengendapan lava, arus konveksi, dan proses tektonik.
Adanya kontraksi akibat panas dibuktikan dengan merekah ketas tegak lurus
terhadap bidang pendinginan(karena mendingin lalu berkembang).
Gambar 2 Singkapan Columnar Joint Gunung
Parang
Lapangan
2
Pada
lapangan ke 2 adalah kali mandala,merupakan kali kecil yang bermuara di sungai
lok ulo . singkapan ini terletak di selatan jalan raya . strike dan dipnya
adalah N1140E/51 . mempunyai kemiringan lereng 50 diukur
oleh 2 orang dengan ketinggian yang sama menggunakan kompas geologi elevasi 63m
. Daerah singkapan ini terdapat kebun campur,terdapat vein (urat), slickenslide
(cermin patahan). Jenis batuan adalah beku ekstrusif warna batuan hitam
kemerahan struktur pillow lava, ukuran Kristal afanitik, derajat kristalisasi
hipokristalin, keseragaman kristalnya adalah Inequigranular. Komposisi mineralnya
adalah piroksen,Ampibol,Biotit, Olivin,Plagioklas. Nama batuan adalag basalt .
Batuan beku ekstrusif terbentuk dari pembekuan lava yang cepat sehingga mineral
mineralnya tidak terlihat secara kasat mata. Saat proses pembekuan batuan ini
bertemu air yang dingin dan bagian luar terbreksikan, setelah retak lalu bagian
tersebut diisi oleh sedimen. Ada endapan dari laut dalam masuk ke retakan
(rijang).
Gambar Singkapan di kali Mandala
Day
3, 26 November 2014
LP
1, Sungai Brengkok
Di
hari ke 3 kami mengamati singkapan batuan sekis mika berada di kecamatan
sadangkulon di aliran sungai bengkok bersebalahan dengan kantor KUA kecamatan
sadangkulon koordinat dari tenmpat ini adalah 49 M 9168944 / 0359302 . Di singkapan ini berjenis batuan metamorf kontak
berwarna abu-abu muda struktur foliasi teksturnya homoblastik. Komposisi
mineralnya kuarsa, mika, biotit nama batuannya adalah sekis mika.
Petrogenesanya adalah batuan merupakan hasil pelapukan dari lempeng bgenua yang
juenisnya adalah batuan pasir kuarsa. Awalnya lempeng samudra bergerak sejauh
7-10cm dan terdorong masuk ke dalam palung semakin dalam kea rah selatan.
Bergerak kearah selatan karena pergerakan lempeng Eurasia ke selatan dan
lempeng lempeng kecil lainnya ikut ke selatan karena jika diibaratkan dengan
truk berhenti dan motor yang menabrak maka motor itu sendiri yang akan
terpental.
LP
2 , Sungai Muncar
Terletak
di kalimungsang seboro kecamatan sadangkulon. Lokasi ini termasuk ke dalam
wilayah kebun campur . Strike dip lapisan ini N 221OE/82O
dengan kemiringan lereng 80o tinggi sekitar 10 meter dengan acuan
tinggi seseorang 1,7M.
Jenis Batuan : Batuan Beku Ekstrusif Derajat kristalisasi :
Hipokristalin
Warna
: Abu – abu gelap Keseragaman
kritalisasi : Inequigranular
Struktur
: Pillow lava (terkekarkan) Tekstur
: Afanitik
Komposisi
mineral : Plagioklas, Piroksen, Amfibol, Batuan Intrusi (serpentin dan Rijang)
Petrogenesa
: Merupakan batuan hasil dari pendinginan magma lalu magma tersebut kontaak
langsung dengan air . Awalnya magma yang panas menerobos ke atas keluar maka
bertemu dengan air yang dingin dengan suhu 20oC menjadi dingin dan
berbentuk bulat-bulat sehinga diendapkan di tengah laut. Singkapan tersebut
dulunya merupakan mid-ocean ridge (lantai samudra) dimana ketika tumbukan
terjadi antara lempeng samudera dengan lempeng benua akhirnya lempeng samudra
masuk dan terjadi obduksi sehingga sesar naik tadi terangkat (tercungkil). Umur
batuannya tercampur karena dari batuanbenua ke samudra secara terus menerus dan
tidak ada lagi superposisi. Batuan yang ada awalnya batuan beku ultrabasa dan
termetamorfkan kemudian menjadi serpentinit.
Struktur Pillow Lava
LP
3
Pada
lapangan kelima ini dihari ke 3 kami mengamati Singkapan yang terletak di tepi jalan pada desa larangan
berkoordinat 07o31’17”S/109o41’33,3”E, dengan singkapan
berwarna abu-abu gelap dan juga berwarna kehijauan. Apabila disentuh, maka
singkapan rapuh (mudah hancur). Ditemukan adanya kekar banyak kekar pada
singkapan. Jenis batuannya adalah batuan metamorf berwarna hitam kehijauan
struktrurnya non foliasi tekstur dari singkapan ini adalah terbreksikan
(Heteroblastik). Komposisi mineralnya adalah Olivin , Piroksen, Hornblende,
Magnetit, serpentinit. Petrogenesa dari singkapan ini sebagai berikut, batuan
metamorf yang merupakan batuan dasar dari batu rijang atau gamping merah yang
mengalami matamorfisme regional dimana terjadi karena adanya gaya tekan dan
seiring dengan berjalannya waktu maka mineral akan berubah karena adanya pembebanan.
Serpentinit berada diatas permukaan karena adanya arus konveksi.
Day
4, 27 November 2014
LP
1
Lokasi berada di
daerah jatibungkus , kalisusu. Berkoordinat 07o34’04,9”S/109o41’00,2”E
. Berdimensi sebesar 118 cm diasumsikan dengan tinggi orang 150cm. Geomorfologi
berupa sungai kering. Penggunaan lahan yaitu kebun campur dengan mayoritas
jenis batuan yang sejenis. Pelapukan yang terjadi di daerah ini adalah mekanik
dan kimia . Lokasi ini tidak ditemukan strike dan dip karena struktur massif .
jenis batuannya adalah sedimen klastik, berwarna abu-abu muda, struktur tidak
terlihat , tekstur ; Ukuran Butirnya
< 1/256 mm , Derajat pembundaran : Rounded , Derajat Pemilahan butir
: Very Good Sorted ,Kemas : tertutup . Komposisi batuannya adalah sebagai
berikut :
- Fragmen : Fosil Algae
- Matriks : Gamping
- Semen : Karbonat
- Nama Batuan : Batuan gamping berfosil (alga)
- Struktur Primer : Laminasi Berlapis
- Jenis Batuan : Batuan Sedimen Klastik
- Warna : Abu-
Abu coklat
Petrogenesa dari
singkapan ini adalah proses subduksi. Pada awalnya batuan gamping ini merupakan
hasil endapan di laut dangkal. Maka dari itu, alga yang ditemukan mempengaruhi
komposisi dan membuat batuan tersebut mengalami pelapukan secara kimiawi.
Termasuk ke dalam sedimentasi organis dimana tumbuhannya membantu pengompakan
batuan.
LP 2
Lokasi ini
terletak di depan kampus LIPI di pinggir jalan raya KM 19 jaraknya sekitar 40
meter dari pintu gerbang kampus LIPI. Terletak di koordinat 07o32”45,8’S/109o40”,20,6’E.
Terendapkan secara massif sehingga tidak ditemukan strike dip. Dimensinya 1,8 x
2,5 M berdasarkan tinggi seseorang 150cm dan langkkah kaki yang satu langkah
kakiya di asumsikan 40 cm. Ada pelapukan secara mekanis ditandai dengan akar
tumbuhan yang menyebabkan rekahan dan juga adanya lumut yang menutupi sebagian
dari permukaan. Jenis batuannya adalah sedimen klastik. Berwarna coklat
kekuningan struktur primer massif brupa boulder (bongkahan-bongkahan), ukuran
butir halus , derajat kebundaran rounded, pemilahan very well,dan kemas
tertutup. Komposisinya terdiri dari fragmen fosil,matriks gamping, semen
karbonat. Nama batuan adalah gamping numulites. Singkapan ini terbentuk
merupakan efek dari mikrokontinen lalu terjadi pelongsoran. Batuan lempung terendapkan
di laut dangkal kemudian terjadi sedimentasi dan pada saat terjadi sedimentasi
tersisipihewan numulites hingga membentuk batuan gamping berfosil.
Tertransportasikan kesini akibat subduksi lalu naik keatas dan terjadi
pelongsoran.
Gambar singkapan di utara kampus
LIPI
LP 3 : Belakang TK Depan Kampus LIPI
- Nama Batuan : Batu Konglomerat
- Struktur Primer : Masif
- Struktur Sekunder : Reverse Gradded Bedding
- Jenis Batuan : Batuan Sedimen Klastik
- Warna : Abu-
Abu Gelap
Tekstur:
- Ukuran Butir : Granul
- Derajat pembundaran : Rounded
- Derajat Pemilahan butir : Very Godd Sorted
- Kemas : Terbuka
Gambar batuan konglomerat
Lokasi : LP 4 –
Formasi Waturanda : Seberang Bendungan Kaligending
Koordinat : (70
34’ 48” LS dan 1090 40’ 38” BT)
Deskripsi :
Terletak di tepi jalan raya , seberan
bendungan kaligending kegunaan lahan adalah kebun campur, morfologinya
berbentuk seperti tebing .
- Nama Batuan : Batu Pasir
- Struktur Primer : Berlapis
- Struktur Sekunder : Mengulit Bawang
- Jenis Batuan : Batuan Sedimen Klastik (Detritus Kasar)
- Warna : Coklat
Kekuningan
Tekstur:
- Ukuran Butir : Pasir
- Derajat pembundaran : Sub - Rounded
- Derajat Pemilahan butir : baik
- Kemas :
tertutup
Komposisi :
- Fragmen : -
- Matriks : Pasir Vulkanik
- Semen : Silika
- Nama Batuan :
Batu Breksi
Struktur Primer : Berlapis
- Struktur Sekunder : Mengulit Bawang
- Jenis Batuan : Batuan Sedimen Klastik
- Warna : Abu-
Abu kehitaman
Tekstur:
- Ukuran Butir : Breksi
- Derajat pembundaran : Angular
- Derajat Pemilahan butir : buruk
- Kemas : terbuka
Komposisi :
- Fragmen : Andesit
- Matriks :
Breksi
- Semen : Silika
Gambar singkapan di depan sungai kaliranda
Lokasi : LP 5 –
Formasi Penosogan : Kali Krembang : (Berada di bawah jembatan Sungai Krembang)
(70 35’ 24” LS dan 1090 41’ 42” BT), Kali Kudu : 70 35’ 35,2” LS dan 1090 41’
37,5” BT
Deskripsi :
- Nama Batuan : Batu Pasir berkarbonat / kalkarenit
- Struktur Primer : Laminasi
- Jenis Batuan : Batuan Sedimen Klastik
- Warna : Abu-
Abu kecoklatan
Tekstur:
- Ukuran Butir : Pasir
- Derajat pembundaran : Angular
- Derajat Pemilahan butir : baik
- Kemas :
tertutup
Day 5 , 28 November 2014
LP 1
Terletak di Desa Dakah, gunung parang dengan koordinat 07o 32’ 27,8” LS/109o
40’ 18,97” BT. Morofologinya berbentuk persawahan yang dibentuk secara
terassering. Di lapangan ini ada yang menarik karena formasi batuan diabasl
tapi tanah bisa subur, hal ini dikarenakan diabas berasosiasi dengan tuff .
Deskripsi Batuan:
Jenis batuan: Sedimen Klastik
Warna Batuan : Abu-abu kekuningan
Nama Batuan : Tuff
Sketsa sungai lok ulo
Proses Meandering Sungai:
Meander adalah badan sungai yang berbelok-belok secara
teratur dengan arah belokan mencapai setengah lingkaran.
Koordinat : N 196o E dari Gunung Brujul
Proses meandering sungai dipengaruhi tiga faktor:
•
Kemiringan lereng
•
Struktur Geologi
•
Drainase
Gambar
morfologi sungai lok ulo dan lapukan tuff
LP 2,
Lokasi ini terletak sama dengan LP 1 pada hari ke dua tanggal
25 November 2014. Untuk pengamatan kali ini observasi morofologi lapangan. Terletak di desa Parangan, merupakan singkapan kekar kolom dengan lapisan
soil di atasnya, penggunaan lahan untuk tambang batu, kebun
campur. Jenis Batuannya adalah Beku Intrusif,warna
batuannya hitaa, nama batuan adalah Diabas
Gambar singkapan columnar joint di gunung parang
LP 3
Terletak di Terletak
di desa Parangan
Sungai Mandala letak Koordinat : 07o 32’ 32” LS/109o
40’ 06” BT. Merupakan singkapan lava basalt di muara
sungai Mandala dengan struktur brittle . Penggunaan lahan untuk kebun campur . Jenis Batuan adalah Beku Ekstrusif berwarna hitam dan nama batuannya
adalah lava basalt .
Gambar singkapan sungai
mandala
LP4
Terletak
di desa Parangan Sungai Jebuk berkoordinat 07040’ 22,9” LS/105o32’
34” BT Merupakan singkapan lempung bersisik membentuk formasi
lipatan . Penggunaan lahan untuk kebun campur . Jenis
Batuannya adalah Sedimen Klastik warna
batuan abu-abu kekuningan . Nama Batuan adalah Lempung Bersisik
Gambar Sungai Jebuk
Day 6 , 29 November 2014
Hari keenam ini kami mempresentasikan salah satu hasil pengamatan
selama 4 hari . Kami dibuat kelompok presentasi yang berbeda dengan kelompok
selama 4 hari dilapangan pembagian kelompok di umumkan ketika hari jumat
tanggal 28 November 2014 dan akhirnya saya mendapat giliran untuk
mempresentasikan hari ke 4 bersama Nizar dan Maulana. Presentasi dimulai
sekitar pukul 09.00 sampai pukul 13.00 . Lalu kami pukul 13.00 – 15.00 berkemas
kemas untuk pulang . Sekitar pukul 15.05 kami meninggalkan kampus LIPI dan
menuju ke stasiun Kutowinangun. Pukul 17.00 kami tiba di stasiun kutowinangun
dan menunggu kereta sampai pukul 17.45 akhirnya kami naik kereta menuju ke
Surabaya dan tiba di Stasiun Gubeng sekitar pukul 01.00 dini hari.
Oleh : Faizal Alifiansyah R
Tidak ada komentar:
Posting Komentar